Rabu, 29 September 2021

Sekedar Atau Sekadar, Manakah Yang Benar?

oleh: Andi Dwi Handoko, S.Pd.

Ada kalanya, kita mendengar seorang mengucapkan kalimat yang mengandung kata “sekedar”. Kata ini bahkan telah sering kita dengar di beberapa lirik lagu Indonesia. Contohnya saja lagu yang dibawakan Ada Band “Haruskah Kumati”.



"Tiadakah ruang di hatimu untukku
Yang mungkin mampu ‘tuk kusinggahi
Hanya sekedar penyejuk di saat kulayu
Ku ‘tlah menantimu hingga simpulan era”

Ada juga lirik lagu yang dibawakan Sheila on 7 (kebetulan saya juga penggemar grup musik ini) yang berjudul “Sahabat Sejati”.

“Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti sahabat lebih dari sekedar materi”

Tidak cuma itu, lagu lama berjudul “Kucari Jalan Terbaik” yang dipopulerkan oleh Pance ini pun mengandung kata “sekedar”.

“Senyum dan tawa hanya sekedar saja
Sebagai embel-embel sempurnanya sandiwara
Berawal dari manisnya kasih sayang
Terlanjur kita hanyut dan terbuai”

Kata “sekedar” telah sangat erat di indera pendengaran masyarakat. Selain alasannya adalah memang dibiasakan, adanya beberapa lagu yang juga terkenal tadi ikut “mendoktrin” anggapan masyarakat untuk menggunakan kata tersebut. Kenyataannya, kata “sekedar” ialah kata yang salah dan sebenarnya tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata “sekedar” semestinya tidak dipakai dan diganti dengan “sekadar”.

Mengapa kata “sekedar” yang telah lezat kita ucapkan dan dengarkan tersebut justru salah penggunaannya? Hal ini dikarenakan disebabkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak memuat kata “sekedar” atau “kedar”. Adanya yaitu “kadar”. Kata “sekadar” ialah kata bentukan dari “kadar”. Dengan demikian, yang benar ialah “sekadar” bukan “sekedar”. Jika kita analogikan, ada perumpamaan kata “ala kadarnya” yang mempunyai arti cukup, bukan “ala kedarnya”.

Kata “sekadar” mempunyai arti “hanya untuk”. Jadi, misalnya ada kalimat “Aku datang sekadar melihat-lihat.” mempunyai arti “Aku tiba hanya untuk menyaksikan-lihat.”
Makara, sekarang masihkah mau memakai kata “sekedar” yang telah terang salah? Untuk membiasakan menggunakan kata “sekadar”, mulai sekarang cobalah berlatih bernyanyi dengan lagu-lagu di atas dengan mengubah kata “sekedar” menjadi “sekadar”.

“... hanya sekadar penyejuk di ketika kulayu...”
“... arti teman lebih dari sekadar materi ...”
“Senyum dan tawa hanya sekadar saja...”