Sabtu, 02 Oktober 2021

Dongeng Lucu Alat Sekolah


Alat Sekolah

oleh: Andi Dwi Handoko

Ini dongeng yang sepele tetapi ngguyokke. Ingin tahu? Tanya saja pada Jon Koplo, pria ndesa asal Wonogiri yang bekerja di sebuah instansi swasta di Kota Solo ini.
Di tempat kerja inilah ternyata Jon Koplo menemukan jodohnya Lady Cempluk. Awalnya, Koplo dan Cempluk yakni rekan kerja. Namun alasannya adalah witing tresna jalaran saka kulina, jadinya mereka pacaran dan memutuskan untuk menikah. Ijab kabul dan resepsi pernikahan dilangsungkan beberapa waktu kemudian di rumah Cempluk di Solo.
Saat pelaksanaan akad nikah, tamu dari pihak pengantin laki-laki dan wanita sudah berkumpul. Penghulu Tom Gembus pun sudah tiba dan akad nikah dimulai sesuai planning, yakni pukul 10.00 WIB.
Nah, dikala-ketika penting mirip inilah yang menciptakan Koplo kemringet sebab jadi pusat perhatian para hadirin. Perasaannya campur aduk antara senang, haru, dan aib.
Koplo tambah tegang ketika Pak Penghulu mengawali ijab kabul dalam situasi yang damai dan khidmat.
“Saya nikah dan kawinkan engkau, Jon Koplo dengan Lady Cempluk, dengan maskawin seperangkat alat salat dan duit sebesar satu juta rupiah dibayar tunai,” suara Pak Gembus menggelegar melalui sound system.
Seperti saat latihan pengucapan akad nikah, tidak jeda lama, Koplo pun menjawab, “Saya terima nikah dan kawinnya Lady Cempluk dengan maskawin seperangkat alat sekolah…”
“Gerrr…” Semua tamu undangan beserta sinoman spontan tertawa ngakak mendengar jawaban Koplo yang spontan itu. Lucunya, entah sebab grogi atau memang pikirannya blank, Koplo mesti mengulangi ijab kabulnya hingga beberapa kali sampai kata “alat sekolah” diganti ucapan “alat salat”.

Dimuat Solopos, 25 April 2012