Sabtu, 02 Oktober 2021

Namun Dan Namun

Perbedaan Penggunaan Kata Tetapi dan Namun


oleh: Andi Dwi Handoko
Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak penduduk yang belum mengenali letak perbedaan penggunaan kata “tetapi” dan “namun”. Banyak yang menilai kedua kata tersebut sama dan tidak ada perbedaan dalam penggunaannya. Padahal, secara aturan kebahasaan, penggunaan kata “tetapi” dan “namun” memiliki perbedaan. Misalnya, ada kalimat “Jusuf Kalla siap menjadi kandidat presiden dalam Pemilu 2014, namun belum mendapat tunjangan dari partai”. Coba bandingkan dengan kalimat “Jusuf Kalla siap menjadi calon presiden dalam Pemilu 2014, namun belum mendapat tunjangan dari partai”. Substansi kedua kalimat itu sama. Akan namun, secara kebahasaan, salah satu kalimat di atas ada yang salah.


(Baca juga: Sekedar atau Sekadar, manakah yang benar?)

 

Fungsi Namun dan Tetapi

Manakah kalimat yang benar? Pada dasarnya, kata “namun” dan “namun” memiliki fungsi yang sama, adalah selaku kata hubung yang menyatakan pertentangan. Perbedaannya terletak pada fungsi secara gramatikal. Kata “namun” dipakai untuk menyatakan korelasi pertentangan intrakalimat atau di dalam kalimat. Sementara itu, kata “namun” digunakan untuk menyatakan korelasi pertentangan antarkalimat. Oleh alasannya adalah itu, penggunaan kata “namun” mesti di awal kalimat dan dihentikan berada di tengah kalimat. Sebaliknya, penggunaan kata “namun” dilarang berada di permulaan kalimat dan mesti berada di tengah kalimat atau di antara klausa.

(Baca juga: Surat Alfatihah atau Surah Alfatihah)

Contoh Penulisan Namun dan Tetapi

Kaprikornus, penulisan yang benar yaitu “Jusuf Kalla siap menjadi calon presiden dalam Pemilu 2014, namun belum mendapat sumbangan dari partai”. Kalimat kedua juga dapat dibenarkan, tetapi mesti dijadikan menjadi dua kalimat, yakni “Jusuf Kalla siap menjadi kandidat presiden dalam Pemilu 2014. Namun, Jusuf Kalla belum menerima tunjangan dari partai”.

(Baca juga: Magrib atau Maghrib, Mana yang Benar?)

Perbedaan penggunaan kata “tetapi” dan “namun” tidak akan begitu tampakdalam percakapan. Namun, di dalam bahasa tulis, kesalahan penggunaan kata-kata tersebut akan terlihat sungguh mencolok. Dengan memahami perbedaan ini, diperlukan masyarakat mampu memakai kata “namun” dan “namun” secara tepat, utamanya ketika menerapkannya di dalam dunia tulis-menulis.

Artikel ini pernah diangkut di Solopos, Kamis, 14 Juni 2012

  Selain perbedaan Tetapi dan Namun, Baca juga artikel kebahasaan yang lain:

- Manakah yang benar Ustadz atau Ustaz
- Standarisasi atau Standardisasi 
- Berpetualang atau Bertualang
- Mencontek atau Menyontek 
- Tolak Ukura atau Tolok Ukur
- Permukiman atau Pemukiman