Sabtu, 09 Oktober 2021

Bahasa Pidato

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNS Solo Bahasa pidato
Oleh : Andi Dwi Handoko
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNS Solo

Pidato ialah ketrampilan berbahasa verbal yang memiliki peranan penting di kehidupan sehari-hari. Pidato mampu didapatkan dalam program-program seperti pelatihan, rapat, upacara, kampanye, demonstrasi dan lain-lain. Pidato dapat dijadikan sebagai fasilitas transformasi informasi dari seseorang ke orang banyak. Di sinilah keutamaan pidato, seseorang dapat memberikan ide ke hadapan orang banyak.

Gorys Keraf dalam bukunya yang berjudul Komposisi memaparkan ada empat fungsi bahasa, ialah sebagai verbal diri, alat komunikasi, alat integrasi dan pembiasaan sosial dan alat kontrol sosial. Pidato selaku ketrampilan berbahasa sudah mencakup empat fungsi bahasa tersebut.

Pidato ekspresif mampu dicontohkan oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno. Dengan bahasa yang menggebu-gebu dan penuh semangat, Soekarno mampu memperabukan semangat rakyat Indonesia yang sedang memperjuangkan kemerdekaan. Dengan gaya pidato tersebut, Soekarno bisa memanfaatkan bahasa selaku alat mulut diri, komunikasi, dan integrasi yang ditunjukkan dengan semangat rakyat Indonesia yang bersatu memperjuangkan kemerdekaan.

Dari aneka macam insiden kita dapat mengetahui betapa ampuh peranan pidato sebagai alat kendali sosial. Beberapa waktu lalu, menjelang hari perayaan antikorupsi, publik digegerkan oleh pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berisi tentang upaya atau motif politik lain di balik aksi peringatan tersebut. Pidato tersebut mendapat jawaban yang nyata dan negatif dari publik.

Ciri bahasa pidato adalah informatif, persuasif dan provokatif. Pidato SBY informatif karena memberikan info kepada publik perihal akan adanya perayaan antikorupsi. Persuasif, karena mengajak publik untuk merayakan secara tenang.
Provokatif, sebab mengajak publik untuk tidak terpengaruh oleh hal-hal yang mengakibatkan ricuh dan mewaspadai pihak-pihak yang mau ”membonceng” dalam agresi peringatan tersebut. Dengan ciri bahasa yang informatif, persuasif dan provokatif, pidato mampu mempengaruhi seseorang.

diangkut di SOLOPOS, Kamis,17 Desember 2009, Hal.XII
gambar dari: http://www.presidenri.go.id/imageD.php/1533.jpg