Sabtu, 09 Oktober 2021

Puisi Kota

Andi D Handoko*

Ziarah Kota


kota-kota sudah mati
orang-orang tak rela untuk mati
mereka pergi dalam sebuah dunia sunyi
setelah sekian waktu
sejenak kembali menziarahi kota ini

sembari menabur bunga
mereka menuang angka-angka
yang luput bareng rumus matematika

jalan-jalan berlumpur hitam
melukis jejak kaki mereka yang menjajal mengeja arah
dalam doa
dalam sebuah ketakziman

langit kota ini berkabut
ada asap membumbung tinggi
ada api
mengirimkan pada suatu upacara suci

di tengah-tengah kota
orang-orang ikut mati
kota hidup kembali
Solo, 141009



Hujan kota

hujan singgah di halte bus tengah kota
tempiasnya membasahi ranum pipi kekasihku
ada hujan
ada ingatan
seperti aku dan kekasihku
pada kota yang menyimpan ratusan hujan
pada jalan-jalan sekarang tak lagi melenggang tenteram
masih saja mengenang memori wacana
: kota dan hujan
taman-taman mirip istana kerajaan
yang kini hilang
bercampur menjadi suatu paku angkasa surya
megah gagah menyambut hujan
tetapi,
hujan membawa bingung
ada air mata di tampang kekasihku
yang mengenang hujan
yang tak henti-henti mengguyur kota
entah beberapa tahun silam
Solo, 141009