Sabtu, 09 Oktober 2021

Penggunaan Dan Sebagainya

Praktik kebahasaan haruslah mengacu pada aturan dan konvensi bahasa. Dalam bahasa verbal maupun tulis, kata yaitu bagian utama dalam pembentukan sarana komunikasi. Kata-kata dirangkai menjadi sebuah rangkaian kata yang mempunyai arti. Oleh sebab itu, dalam berbahasa seseorang harus memperhatikan kaidah sehubungan dengan penyeleksian kata atau perumpamaan. Pemilihan kata haruslah sempurna dan sesuai kadiah, terutama dalam praktik penulisan ilmiah atau ragam bahasa resmi.

Adakalanya seseorang secara tidak sadar memosisikan kata atau ungkapan yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal tersebut mampu terjadi sebab kurangnya pemahaman kepada suatu kaidah bahasa. Salah satu misalnya yaitu pada kalimat berikut Ia berbelanja sabun, air mineral, kecap, buku, roti, dan sebagainya di toko itu. Ketika membaca secara sekilas, tampaknya kalimat tersebut telah tepat. Akan namun, jika ditelaah lebih lanjut, kalimat tersebut kurang tepat pada penggunaan istilah dan sebagainya.

Ungkapan dan sebagainya digunakan untuk menyatakan penghubung perincian lebih lanjut yang bentuknya sejenis. Sabun, air mineral, kecap, buku, roti dalam kalimat di atas bukan merupakan perincian yang sejenis sehingga penggunaan perumpamaan dan sebagainya kurang tepat.

Agar menjadi kalimat yang sempurna dan sesuai kaidah bahasa, maka penggunaan istilah dan sebagainya mampu diganti dengan perumpamaan dan lain-lain. Ungkapan dan lain-lain berarti selaku penghubung satuan ujaran yang berbeda, beragam, atau tidak sejenis. Atas dasar itu, maka kalimat yang tepat yakni Ia membeli sabun, air mineral, kecap, buku, roti, dan lain-lain di toko itu. Penggunaan perumpamaan dan sebagainya yang tepat mampu dicontohkan dalam kalimat Toko itu menyediakan alat elektronik mirip televisi, radio, komputer, kipas angin, dan sebagainya.

Dalam praktik kebahasaan juga sering didapatkan penggunaan perumpamaan dan lain sebagainya. Penggunaan perumpamaan dan lain sebagainya seharusnya dikesampingkan alasannya adalah bersifat rancu. Bentuk tersebut bersifat rancu alasannya merupakan adonan antara perumpamaan dan lain-lain dengan dan sebagainya.

Andi Dwi Handoko
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNS Solo.