oleh: Andi Dwi Handoko
Jelang Lebaran ada banyak yang mesti diwaspadai penduduk , mirip makanan basi, daging gelonggongan, perampokan, sampai uang artifisial. Menjelang Lebaran umumnya transaksi uang di penduduk kian intensif sehingga arus peredaran duit kian besar. Tak pelak bila potensi ini dipakai para pelaku kriminal untuk mengedarkan uang palsu.
Selama ini biasanya uang imitasi yang beredar yaitu uang belahan besar mulai Rp 10.000 sampai Rp 100.000. Namun tak menuntut kemungkinan uang kepingan di bawahnya juga dipalsukan. Apalagi kini menjamur para penjual jasa tukar uang yang lazimnya beroperasi di jalanan. Hal ini layak diwaspadai alasannya adalah bisa saja hal itu adaah bab dari praktik peredaran duit palsu.
Masyarakat harus hati-hati dan jeli dengan uang yang diterimanya. Sebagai tips mudah, sebaiknya kita ingat anjuran dari pemerintah adalah memutuskan uang dengan 3D (Dilihat, Diraba, dan Diterawang). Selain itu, seharusnya penduduk menukarkan duit di bank alasannya adalah terjamin keasliannya. Terlebih lagi, kewaspadaan penduduk adalah hal yang sangat diutamakan.
gambar dari: http://www.tribunnews.com/foto/bank/images/duit-palsu1.jpg