oleh: Andi Dwi Handoko
“Cari-cari berita rute pendakian. Selanjutnya, berpetualang kembali gunung di Jawa Timur. Semoga tanpa gangguan.” Begitulah kira-kira tulisan status facebook sahabat aku gres-gres ini. Sebenarnya, info tersebut dapat aku pahami, namun ada kejanggalan yang saya temukan, adalah penggunaan kata berpetualang.
Apa yang salah dengan kata berpetualang? Pada umumnya, kata ini memang sering dipakai oleh sebagian besar penduduk . Namun, kalau dirunut memakai ilmu kebahasaan, kata berpetualang yaitu kata yang tidak tepat untuk dipakai sebab menyalahi hukum afiksasi/imbuhan.
Seharusnya penggunaan kata berpetualang diganti dengan bertualang. Kata bertualang berasal dari kata dasar tualang. Kata tualang ialah kata dasar yang tidak bisa berdiri sendiri sehingga mesti diberi imbuhan. Kata ini seperti kata juang yang juga mesti memerlukan imbuhan sehingga menghasilkan kata berjuang, pejuang, dan usaha.
Letak kesalahan kata berpetualang (ber- + petualang) mampu dianalogikan mirip bentuk kata berpejuang (ber- + pejuang). Tentu bentuk seperti ini menghasilkan makna yang tidak tepat dan tidak logis. Kata yang benar semestinya ber- + juang yang menghasilkan kata berjuang. Bentuk ini sama halnya dengan ber- + tualang yang menghasilkan kata bertualang.
Dimuat Solopos, Kamis, 1 September 2011