Negeri ini adalah negeri vandalisme. Vandalisme telah menjadi kebiasaan yang membudaya dan telah menyatu dalam lini kehidupan penduduk . Dapat kita ketahui, di mana-mana ada vandalisme. Sebut saja beberapa taman kota. Coretan-coretan dari tangan yang tak bertanggung jawab seolah menjadi hidangan wajib yang mesti ada di taman. Tidak hanya itu, objek-objek rekreasi, monumen peringatan, halte, pagar-pagar, dan akomodasi lazim lainnya selalu “dibatik” dengan vandalisme.
Labih parah lagi saat kini vandalisme telah masuk ke dalam ranah moral. Vandalisme menggerogoti gambaran bangsa yang selalu mengagung-agungkan budi pekerti luhur. Vandalisme etika sudah memproduksi perkara-kasus korupsi, suap-menyuap, video-video porno, dan lainnya. Hal ini menjauhkan kesan bahwa negeri ini adalah negeri bersih, beradab, dan menjunjung budaya luhur. Hanya negeri vandalisme. Bukankah begitu?