Kisah Sandal dan Lift
oleh: Andi Dwi Handoko
Koplo pun segera memberitahu orangtuanya yang ada di desa atas kelahiran anak pertamanya. Setelah dikabari, orang tua dan beberapa kerabat Koplo segera meluncur ke rumah sakit yang cukup terkemuka di Solo. Koplo pun menyambut kedatangan mereka di depan rumah sakit.
“Piye Plo, lairane?” tanya simbok Koplo.
“Alhamdulillah, Mbok, tanpa hambatan dan sehat sedaya! Mangga, pribadi teng kamare Cempluk mawon!”
Koplo mengajak keluarganya ke kamar perawatan yang ada di lantai atas. Supaya cepat, Koplo mengajak keluarganya naik lift. Keluarga Koplo pun manut saja.
Setelah menanti sebentar, Koplo mengajak keluarganya masuk lift. Orang renta Koplo terkejut , kok pintu lift bisa buka sendiri. Satu per satu hasilnya masuk lift. Di dalam lift, Koplo melihat simbok-nya tidak pakai sandal.
“Lho, Mbok, sandalmu ngandi, ketoke mau nganggo sandal!”
“Sandalku tak copot sakdurunge mlebu rene!”
Dalam hati, Koplo tertawa terpingkal-pingkal, namun beliau masih menghormati simbok-nya sehingga hanya ditahannya.
“Mbok-simbok, bodoh yo bodoh tapi yo aja banget-banget…mosok numpak lift sandale dicopot” kata Koplo dalam batinnya.
Akhirnya, sehabis mengirimkan keluarganya ke kamar Lady Cempluk, Koplo pun merelakan diri bergegas turun ke lantai dasar untuk mengambil sandal yang dilepas simbok-nya di depan pintu lift.
Dimuat di rubrik Ah Tenane, Solopos, Kamis, 3 Desember 2015.